Kebutuhan daging sapi di pasaran sangatlah tinggi, namun peternak lokal belum bisa memenuhinya secara maksimal. Hal ini membuat harga daging sapi menjadi mahal, yaitu mencapai Rp 120.000 per kilogram, terlebih di hari-hari besar saat permintaannya meningkat, misal Idul Fitri. Kondisi tersebut membuat ternak sapi potong menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Ternak sapi ini tergolong usaha yang membutuhkan modal besar, serta proses yang lama dan rumit. Namun semua itu terbayar dengan keuntungan yang besar. Artikel ini akan membahas beberapa tips untuk memulai bisnis ternak sapi.
Menjalankan usaha ternak sapi membutuhkan modal yang lebih besar, serta proses pemeliharaan yang lebih rumit dan lama ketimbang usaha ternak lainnya, seperti ternak kambing, ternak ayam, maupun ternak bebek.
Karena itulah, meskipun ini merupakan bisnis yang menarik karena keuntungannya besar dan permintaan pasarnya yang tidak pernah sepi, namun banyak pula yang berpikir panjang untuk memulai bisnis ini.
Jika kamu berminat untuk memulai usaha ternak sapi tetapi tidak punya pengetahuan sama sekali tentang cara beternak sapi, maka kamu harus punya niat dan keseriusan untuk mempelajari berbagai tips dan tahapannya.
Usaha ini memerlukan kesabaran ekstra dan modal yang cukup besar untuk bisa melakukan membangun kandang, memilih bibit, melakukan perawatan (pemberian pakan dan vitamin, penggemukan, membersihkan kandang), serta strategi beternak yang baik. Selain dimanfaatkan dagingnya dalam usaha sapi potong, usaha ternak sapi juga bisa menghasilkan susu yang kemudian diolah menjadi berbagai produk, seperti yoghurt, keju, dan sebagainya.
Tentu saja, modal yang besar dan segala kerumitan dalam memelihara sapi itu akan terbayarkan dengan keuntungan besar yang bisa mencapai puluhan juta rupiah, asalkan proses beternaknya dijalankan dengan ketekunan dan kerja keras.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipahami seputar usaha ternak sapi, termasuk jenis-jenis sapi yang biasa diternak dalam usaha sapi potong, serta tahapan dan tips memulainya.
Sapi yang digunakan dalam usaha ternak bisa berasal dari jenis sapi lokal, sapi impor dan sapi hasil persilangan. Berikut adalah jenis sapi yang paling sering digunakan untuk usaha ternak sapi potong di Indonesia :
Baca juga :
Usaha ternak sapi bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan. Buat kamu yang berminat dengan usaha ini, berikut beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan sebelum memulai usaha ini.
Ada setidaknya lima tahapan penting dalam menjalankan peternakan sapi, yaitu :
Usaha ternak sapi memang membutuhkan modal besar, maka jangan ragu-ragu jika kamu sudah membuat perencanaan yang matang. Keuntungan yang akan kamu dapatkan nantinya pun bisa berkali-kali lipat dari modal tersebut.
Modal awal setidaknya harus bisa mencukupi kebutuhan beberapa ternak sapi pertama. Selain mempersiapkan modal dalam bentuk uang, perbanyaklah mencari informasi, menambah pengetahuan, dan membangun jaringan dengan usaha-usaha ternak sapi yang lain.
Langkah awal yang penting adalah mempersiapkan kandang. Konstruksi kandang untuk sapi potong bergantung pada skala peternakan dan ketersediaan dana pelaku usaha. Namun secara umum, kandang setidaknya harus bisa melindungi sapi dari pengaruh perubahan cuaca.
Terdapat tiga tipe kandang sapi, yaitu kandang sapi dengan dinding terbuka, setengah terbuka, dan kandang sapi tertutup. Biasanya, kandang sapi terbuka dan setengah terbuka diterapkan di lokasi dengan dataran rendah yang panas namun dengan tiupan angin yang tidak terlalu kencang. Sedangkan kandang dengan dinding tertutup sering kali diterapkan di daerah dingin dan berangin atau kandang yang diperuntukan bagi anakan sapi.
Kamu juga perlu memperhatikan beberapa hal ketika tengah mempersiapkan kandang sapi, yaitu :
Kandang yang mampu untuk memuat sekitar 25 ekor sapi biasanya membutuhkan modal kurang lebih sekitar Rp. 50 juta. Untuk lokasinya, usahakan membuat kandang sapi jauh dari pemukiman penduduk, minimum 10 meter jarak antara kandang dan rumah peternak sapi. Kandang sapi juga harus mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk menjaga suhu didalam kandang.
Pemilihan bibit memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap sapi yang dikembangbiakkan selanjutnya, sehingga jika kamu memilih bibit sapi yang baik, pastinya kamu juga akan menghasilkan banyak sapi-sapi yang baik pula. Bibit sapi yang baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Pemberian pakan juga memiliki peran yang sangat penting dalam usaha ternak sapi potong. Pakan merupakan sumber protein yang diubah menjadi energi yang menunjang pertumbuhan sang sapi.
Kualitas dan jumlah pakan yang diberikan kepada setiap sapi haruslah diberikan secara cukup, sehingga energi tersebut dapat diubah ke dalam bentuk daging dan lemak. Dalam memilih pakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
Hijauan merupakan makanan pokok bagi sapi, yang biasanya terdiri dari dedaunan, rerumputan, dan kacang-kacangan. Harus diingat bahwa setiap hari sapi membutuhkan setidaknya 10% – 12% pakan hijauan dan 1% – 2% pakan tambahan dari bobotnya.
Untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan sapi dengan cepat, kombinasikan antara pakan hijauan dengan pakan yang mengandung konsentrat seperti ampas tahu, kulit kacang kedelai, bekatul, dan kulit nanas. Makanan seperti jerami, daun, tebu dan alang-alang merupakan makanan yang berkualitas rendah.
Untuk meningkatkan kualitas pakan sapi, berikan juga rumput gajah atau setaria kolonjono. Jangan lupa juga untuk memberikan zat vitamin, mineral dan protein tambahan pada sapi untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit.
Ada berbagai faktor yang bisa mempengaruhi cara penggemukan sapi, seperti mulai dari luas kandang, pemberian pakan, hingga usia. Di Indonesia, proses penggemukan sapi lebih efisien dengan menggunakan kandangan atau kereman, karena dinilai bisa meningkatkan nilai jual serta adanya nilai tambah terhadap kotoran ternak yang dihasilkan.
Dalam melakukan penggemukan sapi dengan menggunakan kandangan atau kereman, maka caranya adalah sebagai berikut:
Pada umumnya, proses penggemukan sapi dilakukan cukup lama dan memakan waktu serta biaya. Hanya saja, pemeliharaan yang baik dan tepat membuat proses penggemukan tersebut tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan dalam 100 hari saja. Perlu diketahui bahwa suplemen yang baik haruslah terbuat dari bahan-bahan organik.
Kandang juga harus dibersihkan setiap hari supaya tetap kering dan bersih guna menghindari berbagai virus dan penyakit yang menyerang tubuh sapi. Jangan sampai kandang terkena cipratan air hujan. Karena hal itu dapat membuat kandang sapi lembab, bau, dan mudah menjadi sarang bakteri, virus, dan kuman penyakit.
2 Comments
Sarlim
Artikelnya bagus, hanya saja ada beberapa yang saya rasa masih kurang pas seperti contoh untuk sapi potong yang baik kepala itu harus pendek dan terlihat seperti bulat. Hanya menambahkan saja ya. Terima kasih
BukuKas
Halo Kak Sarlim, terima kasih telah berkunjung ke blog BukuKas, semoga artikelnya dapat bermanfaat. Dan juga kami mengucapkan terima kasih atas tambahan informasinya :-), kami akan mencoba untuk terus memperbaiki artikelnya.